Makalah Sosiologi "Fasilitas SD yang Kurang Memadai"


“Fasilitas Sekolah Dasar yang Kurang Memadai”




Disusun Oleh :

                                                         1. Dina Lorensa

                                                         2. Kamiliya Nabilah

                                                         3. Nur Azizah

                                                         4. Nurlia

                                                         5. Muhamad Farhan

                                                         Kelas : XI IPS I

















SMA NEGERI 1 TELAGASARI

JL.Raya Telagasari Timur Telp.(0267) 510544 Karawang 41381

Tahun ajaran 2016/2017

KATA PENGHANTAR



Alhamdullilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesadaran, karena penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, pada waktu yang telah di tentukan dan makalah ini sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi yang berjudul “Fasilitas Sekolah Dasar Kurang Memadai”

            Judul ini di pilih karena penyusun tertarik dengan Fasilitas Sekolah Dasar tersebut. Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

            Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terkait, dalam proses pembuatan makalah ini, sehingga makalah dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga makalah ini bermanfaat semua orang khususnya pembaca.























1.

BAB I

Pendahuluan

A.   Latar Belakang

Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan. Keberhasilan program pendidikan dalam proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor tersebut terpenuhi dengan baik dan bermutu serta proses belajar bermutu pada gilirannya akan menghasilkan meningkatkan mutu pendidikan di Negara kita ini.

Salah faktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Sarana prasarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input merupakan salah satu subsistem. Sarana prasarana sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang keterampilan siswa agar siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi KBM yang lancar. Dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasaran sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa :

1.      Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2.      Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Hal itu tentu pas bagi Sekolah  yang berada di kota, kebutuhan akan sarana dan prasarana tentunya tercukupi dengan baik, namun bagi SD Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) hal ini menjadi kebalikan dari sekolah di kota. Bagaimana mutu pendidikan di Indonesia ini akan meningkat sedangkan pemerintah masih kurang memperhatikan fasilitas baik sarana maupun prasarana di sekolah-sekolah terpencil yang jauh dari kota.

3.

B.    Rumusan Masalah

1.      Apa itu sarana dan prasarana pendidikan?

2.      Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan di SDN 3 Lemah Makmur?

3.      Apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran?

4.      Bagaimana standar sarana dan prasarana yang seharusnya?



C.     Tujuan Makalah

1.           Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana.

2.           Untuk mengetahui jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan.

3.           Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

4.           Untuk mengetahui penyebab terjadinya sekolah yang mengalami keterbatasan sarana dan prasarana.



D.    Manfaat

1.      Dapat mengetahui pengertian sarana dan prasarana

2.      Dapat mengetahui jenis-jenis sarana dan prasarana pendidikan

3.      Dapat mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

























4.

BAB II

Pembahasan

A.    Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Fungsinya

Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan.

Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan.Erat terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan.

Jadi, sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Lalu prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.

Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di awal dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).









5.



B.    Standar Sarana dan Prasarana yang Seharusnya

Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah :
Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

1.     Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

2.     Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan tempat sampah, serta penyaluran air hujan.

3.     Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

C.     Dampak yang Timbul Dari Permasalahan Sarana dan Prasarana Sekolah

Dengan keterbatasan sarana dan prasarana dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri. Akibat tidak tersedianya fasilitas tersebut para pelajar mengalokasikan kelebihan energinya tersebut untuk hal-hal yang negatif, misalnya tawuran antar pelajar, kelompok-kelompok kriminal yang umumnya meresahkan masyarakat. Ada dampak dari kurangnya sarana dan prasaranan pendidikan yaitu rendahnya Mutu Output Pendidikan. Kurangnya sarana pendidikan ini berdampak pada rendahnya output pendidikan itu sendiri, sebab di era globalisasi ini diperlukan transormasi pendidikan teknologi yang membutuhkan sarana dan prasaranan yang sangat kompleks agar dapat bersaing dengan pasar global. Minimnya sarana ini menyebabkan generasi muda hanya belajar secara teoretis tanpa wujud yang praksis sehingga pelajar hanya belajar dalam angan-angan yang keluar dari realitas yang sesungguhnya. Ironisnya pemerintah kurang mendukung bahkan cenderung membiarkan tercukupinya fasilitas pendidikan. Kerusakan sekolah, laboratorium, dan ketiadaan fasilitas penunjang pendidikan lainnya menyebabkan gagalnya sosialisasi pendidikan berbasis teknologi ini. Kerusakan sekolah merupakan masalah klasik yang cenderung dibiarkan berlarut-larut dan celakanya lagi hal ini hanya sekedar menjadi permainan politik disaat pemilu saja.















6.

D.    Solusi dari Permasalahan sarana dan prasarana yang Terbatas

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam memperbaiki pendidikan ini antaralain :

1.    terorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun sehingga tidak terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.

2.    Dengan adanya koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah maka selanjutnya kita dapat meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan dalam rangka meningkatkan output pendidikan tentunya kita harus menaikan cost (harga), menaikkan harga disini maksudnya adalah meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Adapun sarana tersebut meliputi sarana fisik dan non fisik.

a.       Sarana fisik

Pemenuhan sarana fisik sekolahan ini meliputi pembanguan gedung sekolahan, perpustakaan, sarana-sarana olah raga, dan fasilitas pendukung lainnya. Dalam hal ini tentunya pemerintah memegang tanggung jawab yang besar dalam pemenuhan ini, karena pemerintah berkepentingan dalam memajukan pembangunan nasional. Jika sarana belajar ini telah terpenuhi tentunya akan semakin memudahkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b.      Sarana non fisik

Sarana non fisik ini di ibaratkan software dalam komputer, jika software dapat mengoprasikan perangkat komputer dengan baik maka pekerjaan akan cepat selesai. Begitu juga dalam pendidikan, jika sistem dan pengajarnya bermutu maka akan mempercepat pembangunan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

1.      Peningkatan kualitas guru

Kualitas guru harus ditekankan demi berjalannya pendidikan itu sendiri, tugas guru adalah merangsang kreativitas dan memberi pengajaran secara fleksibel, artinya berkedudukan seperti siswa yang belajar tidak ada patron client. Peningkatan mutu ini bukan hanya pada intelektual guru saja, melainkan juga mengembangkan psikologis guru itu sendiri misalnya dengan memahami karakteristik siswa, psikologi perkembangan dan sebagainya. Dengan adanya peningkatan ini tentunnya akan berdampak pada membaiknya output pendidikan. Dikarenakan guru dapat menempatkan dirinya sebagaimana mestinya dan bersifat fleksibel. Kenakalan remaja biasanya terjadi justru karena prilaku guru itu sendiri misalnya melakukan hukuman fisik kepada siswa ataupun penekanan psikologis.



2.     Pembentukan lembaga studi mandiri

Pembentukan lembaga studi mandiri ini berfungsi sebagai wadah pengembangan kepribadian siswa.Jika lembaga studi ini dapat dibentuk tentunnya akan memperbaiki kualitas fakultas maupun menambah pengalaman mahasiswa.





7.

Lampiran

a.      Foto





















8.

b.      Wawancara

Peneliti            : “Assalamualaikum bu, kami ingin melakukan penelitian tugas

                            sosiologi”.

Narasumber    : “ Wa’alaikumsalam neng, iya boleh”.

Peneliti            : “Bu, kalau nama ibu siapa?”.

Narasumber    : “Nama saya ibu Dewi”.

Peneliti            : “Bu, SDN 3 Lemah Makmur itu di dirikannya tahun berapa?”.

Narasumber    : “ Sekitar tahun 1980-an”.

Peneliti            : “ Bu, kalau jumlah guru disini berapa?”

Narasumber    : “Semuanya berjumlah 7. Guru PNS ada 4 orang, guru honorer

                            berjumlah 3 orang”.

Peneliti           : “Kalau jumlah siswanya ada berapa bu?”.

Narasumber   : “Kelas 1 jumlahnya 24 murid, kelas 2 jumlahnya ada 19 murid”.

Peneliti           : “Bu, fasilitas yang diberikan dari pemerintah ada apa saja?”

Narasumber    : “Pemerintah memberikan fasilitas, seperti buku paket untuk belajar di kelas, kami juga mempunyai tenis meja”.

Peneliti            : “Apakah ada fasilitas lain yang kurang bu?”

Narasumber   : “Ada neng, Cuma sarana untuk olah raga saja, yang kami tidak       punya yaitu ring basket, lapangan sepak bola, dan bola basket”.

Peneliti           : “Harapan ibu untuk sekolah SD ini apa bu?”

Narasumber   : “ Harapan saya yaitu sekolah ini menjadi favorite, alumninya menjadi  orang yang sukses, berguna bagi nusa bangsa dan agama”.

Peneliti           : “Bu, kalau kelas VI ada pelajaran tambahan tidak untuk menghadapi UN? (Pengayaan)”.

Narasumber   : “Ada, tapi sebisanya guru kelas VI saja, jadi tidak setiap hari”.

Peneliti           : “Bu, rata-rata lulusan SD ini lanjut ke SMP mana?”

Narasumber   : “ Mereka melanjutkan ke SMP 2 Telagasari”.

Peneliti           : “Bu mengapa rata-rata SD disini tidak melanjutkannya ke SMP 1 Telagasari?”.

Narasumber   : “Karena masyarakat disini rumahnya jauh untuk bersekolah di SMP 1 telagasari”.

Peneliti           : “Bu, SD ini menggunakan kurikulum 2013 atau masih menggunakan KTSP?”.

Narasumber   : “KTSP neng, karena kami terbiasa menggunakan KTSP daripada Kurikulum 2013”.









9.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dalam usaha pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana pendidikan.Sarana dan prasarana pendidikan sangatlah bermanfaat dan berperan penting untuk menunjang kelancaran proses pendidikan karena meskipun KBM (kegiatan Belajar Mengajar) sudah baik, namun tidak didukung dengan alat-alat atau sarana prasarana pendidikan maka hasil yang dicapai tidak akan sesempurna yang diharapkan.

B.Saran

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan ekosistem pendidikan nasional yang lebih baik dan mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus dilakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Namun agar mutu pendidikan di Indonseia dapat meningkat secara merata maka harus ada pemerataan pendidikan diantaranya pemerintah dan pihak sekolah harus memperhatikan sarana dan prasarana di sekolah karena dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasaran sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien.

Serta pemerintah harus lebih memperhatikan lagi sarana dan sarana di sekolah-sekolah yang berada di desa terpencil agar mutu pendidikan di Indonseia dapat meningkat secara merata.Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terkahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia Internasional.



















10.

Daftar Isi

                                                                                                         Halaman

Kata Pengantar..................................................................................         1

Daftar Isi...........................................................................................         2

Bab I    Pendahuluan

A.      Latar Belakang........................................................             3

B.      Rumusan Masalah...................................................             4

C.      Tujuan...................................................................             4

Bab II   Pembahasan

A.     Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Fungsinya                  5

B.      Standar Sarana dan Prasarana yang Seharusnya .......                             6   

C.      Dampak yang Timbul Dari Permasalahan Sarana dan

Prasarana Sekolah........................................................          6

D.     Solusi dari Permasalahan sarana dan prasarana yang Terbatas    7



Bab III         Penutup

                    Kesimpulan................................................................                 10

                    Saran........................................................................               10




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam

Makalah Revolusi Prancis

LAPORAN OBSERVASI MASYARAKAT KOMPLEK DAN MASYARAKAT DESA